Dear Princess Celestia,


    I'm writing this message as Twilight Sparkle and Spike stopped by at my mind.  They asked me to write to you about friendship for an occasion so, here it is.

    Nights I spent in Jakarta a few days after the reset of Mayan calendar really bugs me. It’s hot and cramped, thus forcing me into insomnia state. Usually in Bandung, it takes half or an hour for me to fall asleep, but here, it could take an hour or two. And because the lack of caffeine and my comfy bed, I tend to oversleep. In Bandung, it only takes around three to five hours of sleep a day (sleeping in class not included). But here in Jakarta, I could sleep for over ten or twelve hours straight (minus a few minutes to pray shubuh).

    As the solution, I tried to turn on some music and made a playlist just for the sake of sleeping. Suddenly (well, not THAT sudden), I almost shed my tears as I heard this one song,


originally taken from here

    It's not like that I missed Axivic, it's just that I thought this song were good and I ought to tell you how I love it. I still loves supercell, by the way.

    The point is, friendship is not a status, it's a cycle of interactions we do. It doesn't have to be a two-way interaction either. You don't expect the feedback, you should only care about what you share. Am I sharing a good thing? Is it good enough? Are there better options? When I'm home, only parents care enough to scold you. Siblings won't be that care. And when I'm in the contracted house of male Axivic of ITB, there are my siblings. When I'm in Genshiken's club room, there are friends whom I really loves to interact with. Family interaction and friendship is really different, ain't it?

    Well, Princess, maybe that's it for tonight, and for the gloomiest semester I've ever had. Have a wonderful new year!

Sebagian kecil dari IC,

Ehm,
Sebenarnya draft tulisan ini dah lama banget, tapi baru sempet dipublish sekarang, oke nggak penting
Dan juga, sebenarnya ini cuman postingan teramat nggak penting yang sedikit berkaitan tentang hal kecil di IC, tapi karena habis baca dialog dalam postingan ini dan ini. kok rasanya jadi pas banget momennya untuk mengingat kembali hal kecil di IC.
Kalau menurut sy sendiri, banyak sih hal kecil yang mengingatkan tentang IC banyak banget malah dan salah satunya adalah ini:

Ah.. btw, ada yg bisa menyebutkan hal aneh yang ada di gambar ini?  pic belong to

http://www.facebook.com/UmmuRafieOlshop

Anyway, dulu pas masih di ic, pernah teringat perkataan seseorang yang pernah berkata begini terkait dengan kriuk, "Kriuk itu yah, sebelum masuk IC, nggak pernah tuh liat ada berbagai jajanan dengan merk kriuk, eh kok setelah masuk IC, kriuk mulai "bermunculan" di berbagai tempat, bahkan di deket rumah gw"
Waktu itu sy cuman bisa berasumsi bahwa karena sebelum masuk IC, kita tidak pernah mengasosiaikan brand kriuk dengan hal apapun, bahasa gampangnya, toh sebelumnya kita belum pernah beli kriuk, jadinya kalapun sempet liat di suatu tempat dideket rumah, otak kita akan otomatis tidak terlalu lama menyimpannya dalam memori, dan memilih untuk mengabaikannya. Sama halnya dengan otak kita memilih untuk mengabaikan image hidung kita saat kita melihat kebawah. nah, sekarang pasti baru sadar hidungnya mengganggu pandangan :3

Back to topic~
Nah, berkaitan dengan itu, sekarang (beberapa bulan lalu ed.) kok ya baru sadar, ternyata di supermarket di deket rumah sy pun dah tersedia berbagia macam kriuk, lebih jauh lagi, di pasar tradisional pun ada (-_-)a
Kalau sudah begitu, sedikit demi sedikit memori lama pun pasti muncul kan?
"Ah aku sukanya yang ini, makannya di depan kopinma ama si A" atau
"Aku sebenarnya gak suka yang ini, tapi karena si B suka, aku juga suka" atau
"Sering banget dibeliin yang ini ama si C" atau
"Wahh, kalau yang ini biasa buat makan-makan bareng di livng room" atau
"Ahahaha, yang ini yang suka ditimbun dilemarinya si D"
so sweet? yup, dalam lingkup teman, sahabat dan keluarga (^ ^)

Salam, (^ ^);

ps : buat bay, mungkin karena di Bandung banyak IAIC dan Axivicnya bay? jadi kurang greget kalau ketemu, karena sehari-harinya dah sering berinteraksi, beda mungkin dengan Intim, terutama Surabaya, ngumpul buat mbahas makrab aja syusyahnya minta ampun, gw sendiri jarang bisa dateng :p gampang ngumpul kalo traktiran (=_=)"
Mungkin dengan lo "bertapa" di sekre, interaksi yang berkurang, sisi baiknya akan ada saat-saat dimana lo mulai merindukan temen-temen ic secara alami :D
sisi buruknya?
Yah,jangan kaget kalo tiba2 lo dapet kabar :
"eh si A dah cumlaude aja lohh" 
"si B jadi perwakilan Indonesia buat ajang bergengsi itu lho" 
"Wahh, si C anaknya lucu-lucu yaa?" <-- oke, it's to damn far.








Axivic, sekarang sudah akhir tahun 2012

Berikut peraturan yang harus gue taati sebelum meniup debu-debu di blog ini:
"Sebelum menulis post, mohon perhatikan hal-hal berikut!
- Post-kan hal-hal yang berhubungan dengan axivic atau insan cendekia.

- Boleh mempost-kan kegiatan regional dengan ketentuan format judul "[Axivic nama_region] judul_post" dan diberi tag/label "axivic nama_region"

- Mohon pertimbangkan konten yang anda akan post, apakah bisa dibaca semua kalangan atau hanya tertutup untuk axivic. Jika tertutup, sebaiknya post-kan di grup saja.

- Tuliskan posting terbaik anda, jangan hanya pesan singkat seperti "aah aku kangen axivic, selesai". Di sini anda menulis atas nama blog angkatan.

- Gunakan font dan warna font yang mudah untuk dibaca.

- Admin berhak mengedit atau menghapus post yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas

- Hapus pesan ini sebelum menulis post.
--AKHIR DARI PESAN--"
Oke, fine. Setiap tulisan memang harus ada aturannya. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa peraturan ada untuk dilanggar, tapi gue mau menaati saja rules diatas. Mengapa? Karena sadar atau tidak, Axivic sudah sangat berpengalaman dalam melewati berbagai macam peraturan hebat di IC. Sebenarnya, gue ingin memosting kalimat singkat seperti "Ich habe dich vermisst, Axivic". Apa daya peraturan poin empat di atas melarang. Yang jelas, sekarang Axivic berumur lebih dari 2 tahun, sudah lama move on dari 2 postingan sebelumnya. Dan tentu saja banyak hal yang telah terjadi dan kita lewati bersama, yang sayangnya tidak dapat diabadikan sepenuhnya di blog--uhuk-uhuk--berdebu ini.

Di tengah-tengah kesibukan kuliah dan tetek bengeknya, gue berusaha sedikit merangkum hal-hal terlewat di tahun 2011, dan hal-hal baru di tahun 2012. Here it is, Axivic, enjoy!

Merayakan Idul Adha bersama dan--mungkin--terakhir kali di IC
Idul Adha ketiga

Studi Kolaboratif bersama ketiga kalinya
Studkol-Bandung

Acara perpisahan untuk Axivic dari Foranza
Moment 13.44

Awal dari masa baru kita, Axivic
Graduation :')

Menjadi beregional, tapi tetap satu
Jatim-intim
Jabodetabek
Joglo-semar
Bandung-dang
Overseas

Keluarga baru Axivic :)
Isnatul Amanah & suami
Resepsi Pernikahan Karimah

Kehilangan satu untuk menumbuhkan seribu
Selamat jalan, bidadari surga
Well, masih banyak banget kebersamaan kita yang belum dirangkum di sini, Axivic. Semoga postingan gue berikutnya bisa melengkapi hari-hari kita di luar IC yaa. Kalau ada yang mau ikut menambahkan boleh banget loh. Semoga walaupun grup facebook Axivic makin sepi dan blog ini tambah berdebu, tapi kekeluargaan kita tetap terjaga. Jadi, siapa yang akan menyusul Isnatul dan Karimah selanjutnya? Biar kita bisa reunian kecil lagi sambil jalan-jalan ;)

Life will never be the same, life is changing--Haddaway



Anyway, ternyata gue melanggar poin terakhir peraturan penulisan loh. Haha.

Kok masih kenal? Iyalah, kami alumni IC!

Ehm,

Sebenarnya pertanyaan ini muncul ketika saya sedang mengunjungi kosan salah satu Kakak Alumni IC (entah tahun berapa, 2006 kalo gak salah ^ ^) namanya Kak Aaf. Oke, bukan beliau yang mau saya bahas disini, yang saya bahas adalah pertanyaan dari anak ibu kos tempat beliau tinggal, masih seumuran sma (okeh ini juga gak penting). ia bertanya

 "Temennya mas Aaf ya, mas?" tanyanya
 "Bukan kok mbak, adek kelas kok," jawab saya
 "Ohh, adek kelas di ITS ya mas?" tanyanya kembali
 "Bukan juga mbak, adek kelas pas aliyah kok, saya sendiri baru lulus tahun ini"
 "Lhoo, kok masih kenal? kan Mas Aaf lulusnya udah lama toh?"
 "Iya sih, hmm, gak tau juga sih mbak, ya pokoknya kenal aja" jawab saya sembali permisi karena Kak Aaf waktu itu sudah pulang dari kantor, dan juga, meninggalkan segurat pertanyaan dalam benak saya.

Nha, yang menggelitik hati saya, apa yang menyebabkan ikatan kita (alumni IC) begitu kuat ketika kita sudah menyebar di masyarakat (honestly, hal itu tidak terasa ketika saya masih menyandang gelar siswa IC, nothing special, we're just friends,) Tapi mau diakui atau tidak, semuanya berubah ketika kita sudah meninggalkan IC, dikit-dikit ingat IC, iya kan? (^_~)

Tapi kalau cuma itu, saya (dan mungkin kita semua) juga merasakannya ketika lulus dari SMP/MTs, tapi efeknya tentu nggak selama ketika meninggalkan IC kan? Yang pasti kita rasakan mungkin, rasa bangga yang menelusup ketika orang tahu bahwa kita ini adalah alumni IC, dan juga, rasa solidaritas yang entah mengapa menjadi sangat tinggi dan terkadang emosional ketika menyinggung tentang IC.

Dan tentunya, kebanggaan kita itu juga harus kita ikuti dengan tanggung jawab, tanggung jawab sebagai alumni IC, bahwa, sampai mati pun kita tetap menyandang nama sebagai alumni IC, karenanya, tentunya sikapnya juga harus dijaga toh, ^ ^)

Harus diiingat juga, ini juga bukan himbauan gerakan sauvinisme (eng : chauvinisme) atas IC loh ya (~_~)'', toh sekolah kita belum yang terbaik (untuk saat ini, ^ ^) ehehehe
dan yang pasti, kita masih harus melestarikan kebanggaan itu kepada adik-adik kelas kita yang sebentar lagi juga kan menyusul kita sebagai alumni, harapannya, semangat solidaritas dan silaturahim kita, nantinya juga tidak terbatas atas nama IC, namun juga atas nama Indonesia dan atas nama Islam. iya kan?

Salam, (^ ^);